Rabu, 14 Desember 2016

Punya Anak Sudah Mahasiswa? Bekali dengan E-Money Saja!


Ini asli pengalaman saya. Sebagai seorang Emak yang mempunyai anak sedang menuntut ilmu di Kampung Tetangga, sering kepikiran donk gimana kalau tiba-tiba si anak kehabisan uang hingga tak bisa membeli makanan serta berbagai keperluan.

Saya ingat sekali kala menjadi mahasiswa,  mayoritas kami menikmati masa-masa prihatin dalam kehidupan, terutama bagi mahasiswa perantauan dan kiriman uang dari orangtua sering terlambat.  Jaman itu kehadiran Pak Pos adalah yang selalu ditunggu dan dirindu, sebab itu tandanya kiriman uang dari orangtua berupa wesel pos sudah bisa dicairkan di Kantor Pos Kampus.

Namun, kini jaman sudah berubah. Jika ingin mengirim uang untuk ananda tercinta cukup transfer melalui Mobile Banking, Internet Banking bahkan Elektronik Banking yang tidak membutuhkan kepemilikan rekening.

Senin, 12 Desember 2016

Emak-Emak dan Transaksi Non Tunai

ilustrasi 
Namanya juga Emak-Emak, paling gaptek (gagap teknologi) deh dibandingkan si Bapak, apalagi kalau disandingkan dengan sang anak. Bisa bagai bumi dan langit. 
Tapi...hare gene jadi emak kudu gaul donk! Sudah dibekali gadget canggih, eh taunya hanya dipake buat selpih-selpih dan bergosip ria, ya via whatsapp, line dan instagram. Sayang banget kan tuh gadget canggih, fungsinya jadi seperti gadget jadul yang hanya digunakan untuk  sms dan telepon saja.  

Padahal, sebagai Emak gahoel dan modern, kudunya bisa memaksimalkan penggunaan semua fitur yang ada di gadgetnya. Bukan hanya sekedar untuk eksis di jagad permayaan. Tul gaak??

Kartu Kredit VS Kartu Debit

Ilustrasi
Rasanya sudah terlalu banyak yang membahas tentang plus minusnya memiliki kartu kredit ataupun kartu debit. Namun, tak ada salahnya jika sebagai seorang Ibu Rumahtangga yang juga otomatis menjadi bendahara keluarga, mengetahui lebih detil tentang perbedaan mendasar dari kedua jenis kartu tersebut.

Jika dilihat dari bahan pembuatannya, kedua kartu tersebut diklasifikasikan sebagai uang plastik, yaitu alat pembayaran non tunai yang dikeluarkan oleh bank tertentu. Perbedaan mendasarnya antara lain:

Sabtu, 10 Desember 2016

Perempuan dan Uang Plastik


Ilustrasi 
Perempuan dan Uang, bagaikan dua sahabat yang selalu saling membutuhkan. Perempuan tanpa uang akan mati gaya. Bayangkan, berapa budget yang harus dikeluarkan oleh seorang perempuan untuk menjaga penampilannya agar senantiasa sempurna dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Anggaplah pengeluaran yang paling minimalis bagi perempuan rumahan, butuh shampo untuk menjaga kebersihan dan keindahan mahkotanya, sabun mandi supaya tetap segar dan wangi, pasta gigi biar tampil semakin berseri, pakaian rumah yang sederhana alias daster nan nyaman, tanpa merasa perlu bermake up dan mempercantik diri sedemikian rupa.

Itu semua butuh biaya, apalagi bagi seorang perempuan pekerja. Semakin panjang daftar belanjaan yang harus dipenuhi setiap bulannya, hanya demi menjaga penampilan agar selalu prima di mata rekan sekerja.

Sabtu, 26 November 2016

Mengenal Jenis-Jenis Transaksi Non Tunai

ilustrasi
Sejak tanggal 14 Agustus 2014 yang lalu, Bank Indonesia mencanangkan  Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Apa maksud dan tujuannya? Gerakan Nasional Non Tunai atau melakukan transaksi ekonomi tanpa uang tunai dimaksudkan untuk mempersiapkan masyarakat Indonesia menjadi bagian dari masyarakat dunia yang saat ini telah terbiasa melakukan berbagai transaksi secara non tunai. Tujuannya agar ke depan masyarakat dapat melakukan berbagai transaksi ekonomi secara mudah, efisien dan aman, jika menggunakan sistem non tunai.

Pada dasarnya, transaksi non tunai memiliki tiga bentuk, yaitu:
  1. Paper Based, contohnya cek dan bilyet giro
  2. Card Based, contohnya kartu kredit, kartu ATM dan kartu debit
  3. Elektronic Based, contohnya E-Money

Senin, 29 September 2014

AKU dan LELAKI AKHIR JAMANKU

ilustrasi: ayamlepaas.net
Kupandangi wajahnya lekat. Kuamati setiap detil lekuknya. Begitu banyak garis keras kehidupan terpatri di sana. Kualihkan pandangku ke tangan kokohnya. Tangan yang setia merengkuhku di kala duka dan bahagia. Gurat otot miliknya, sangat kusuka. Penanda ia lelaki sejati. Seringkali, diam-diam kupandangi tangan itu, kala menari indah di atas tuts keyboard, terkadang beralih ke tetikus mungil di sampingnya. 

Gerakan tiba-tiba kala menggeliat seraya merubah posisi tidurnya, sempat membuat gelagapan. Khawatir lelaki itu terbangun dan memandang aneh ke arahku. Syukurlah, dengkur pelannya penanda tidur kian pulas terbuai alam mimpi, kiranya.

"Duhai lelakiku...betapa keras kehidupan telah menempamu menjadi pribadi tangguh. Di tangan kokohmu, kupercayakan hidupku dan buah hati kita. Bimbing dan bawa kami ke surga bersama, selamanya...", batinku lirih.

Kusadari, betapa kehidupan kini tak seperti dulu. Berat, namun kaki harus terus melangkah, menuju ujung kehidupan kelak nan penuh misteri. 
-------------

Selasa, 02 September 2014

“SUAMIKU LAKI-LAKI AKHIR ZAMAN”



Ilustrasi: andibm.blogspot.com
“Ustadz, saya selalu ingat nasehat Ustadz bahwa banyak akhwat masih sendiri yang ingin segera memiliki suami. Saya berusaha mengambil nilai plus dari mas Zayid. Alhamdulillah ia seorang lelaki soleh, baik,lembut dan sabar. Dia selalu mensupport semua pekerjaan saya. Sayang anak. Ini yang membuat saya merasa tenang dan tidak bisa dihargai apalagi ditukar dengan apapun. Nuwun sanget selalu diingatkan bersyukur punya suami, daripada sendiri dan galau...

Karena sejak menikah dengan mas Zayid,kami sama-sama tidak punya pekerjaan tetap, namun alhamdulillah keadaan ekonomi kami tetap dicukupi Allah. Saya yakin, ini adalah bagian kesolehan dia yang selalu solat tepat waktu dan rajin berdoa. Kami berjanji akan terus berusaha mencari nafkah bersama-sama.

Bisa membangun rumah, membeli mobil,liburan, membahagiakan orangtua dan keluarga. Hanya dari Allah’lah rejeki itu. Karena jika dihitung secara matematis kami gak ada gaji pasti.

voa-islam.com Headline Animator